Wednesday, March 26, 2025

Crypto, atau Kripto


Crypto, atau kripto, biasanya merujuk pada cryptocurrency atau mata uang kripto, yang merupakan bentuk uang digital yang menggunakan teknologi enkripsi untuk mengatur penciptaan unit baru, mengamankan transaksi, dan memverifikasi transfer aset. Mata uang kripto bekerja pada sistem terdesentralisasi yang umumnya menggunakan teknologi blockchain.

Berikut adalah beberapa konsep penting terkait crypto:

  1. Blockchain: Teknologi yang mendasari hampir semua mata uang kripto. Blockchain adalah buku besar digital yang terdistribusi dan aman, yang mencatat setiap transaksi dalam jaringan. Setiap blok berisi informasi transaksi yang tersambung dengan blok sebelumnya, membentuk rantai (chain).

  2. Desentralisasi: Mata uang kripto beroperasi tanpa otoritas pusat, seperti bank atau pemerintah. Jaringan yang mendasarinya tersebar di banyak komputer, yang berarti tidak ada satu entitas pun yang dapat mengontrol atau memanipulasi transaksi secara keseluruhan.

  3. Enkripsi: Proses ini digunakan untuk mengamankan transaksi dan mengontrol penciptaan unit baru dari mata uang kripto. Ini juga berfungsi untuk menjaga anonimitas dan keamanan data pengguna.

  4. Bitcoin: Bitcoin adalah contoh mata uang kripto pertama yang ditemukan pada tahun 2009 oleh seseorang (atau kelompok) dengan nama samaran Satoshi Nakamoto. Bitcoin tetap menjadi mata uang kripto paling terkenal dan bernilai.

  5. Altcoin: Selain Bitcoin, ada banyak mata uang kripto lain yang disebut altcoin. Beberapa contoh altcoin yang populer adalah Ethereum, Ripple (XRP), Litecoin, dan banyak lagi. Setiap altcoin memiliki keunggulan atau fitur yang berbeda dibandingkan Bitcoin.

  6. Wallet (Dompet Kripto): Dompet kripto adalah perangkat lunak atau perangkat keras yang digunakan untuk menyimpan kunci pribadi yang diperlukan untuk mengakses dan mengelola mata uang kripto. Ada dua jenis utama: dompet "panas" (software yang terhubung ke internet) dan dompet "dingin" (perangkat keras yang tidak terhubung ke internet).

  7. Mining (Penambangan): Beberapa mata uang kripto, seperti Bitcoin, dapat diperoleh melalui proses penambangan. Penambangan melibatkan penyelesaian masalah matematika kompleks oleh komputer untuk memvalidasi transaksi dan menambah blok baru ke dalam blockchain.

  8. Volatilitas: Mata uang kripto terkenal dengan volatilitas harga yang tinggi. Nilainya bisa sangat fluktuatif dalam waktu singkat, yang membuatnya menarik bagi investor namun juga berisiko tinggi.

Kripto telah berkembang jauh sejak kemunculan Bitcoin pertama kali, dan kini ada ribuan mata uang kripto lainnya yang digunakan untuk berbagai aplikasi, termasuk sebagai alat pembayaran, kontrak pintar (smart contracts), dan sistem desentralisasi lainnya.



AKUNTANSI ISAK 35: PERUBAHAN DARI PSAK 45 PENYAJIAN PELAPORAN KEUANGAN ENTITAS BERORIENTASI NONLABA (PART 7)

 

A.V. Catatan atas Laporan Keuangan


Catatan atas laporan keuangan adalah penjelasan atau informasi tambahan yang disertakan dalam laporan keuangan untuk memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai angka-angka yang ada dalam laporan tersebut. Catatan ini berfungsi untuk membantu pengguna laporan keuangan dalam memahami kebijakan akuntansi yang digunakan, informasi yang disajikan secara lebih rinci, serta asumsi atau estimasi yang mempengaruhi angka yang tercatat dalam laporan.

Beberapa hal yang biasanya dijelaskan dalam catatan atas laporan keuangan antara lain:

  1. Kebijakan Akuntansi: Penjelasan mengenai prinsip akuntansi yang diterapkan, misalnya metode penyusutan aset tetap atau cara penilaian persediaan.
  2. Klarifikasi atas Pos-Pos Laporan Keuangan: Rincian lebih lanjut terkait dengan pos-pos tertentu di neraca atau laporan laba rugi, seperti piutang usaha, utang, atau investasi.
  3. Risiko dan Ketidakpastian: Penjelasan mengenai risiko yang dihadapi perusahaan, misalnya risiko nilai tukar, risiko kredit, atau ketidakpastian yang mungkin mempengaruhi laporan keuangan.
  4. Perubahan Kebijakan Akuntansi: Jika ada perubahan dalam kebijakan akuntansi yang digunakan oleh perusahaan, catatan ini akan menjelaskan alasan dan dampaknya.
  5. Peristiwa Setelah Tanggal Neraca: Informasi mengenai peristiwa yang terjadi setelah tanggal neraca, tetapi sebelum laporan keuangan disusun, yang mungkin mempengaruhi keadaan keuangan perusahaan.
  6. Transaksi dengan Pihak Berelasi: Penjelasan mengenai transaksi atau hubungan antara perusahaan dengan pihak berelasi, yang mungkin memiliki dampak terhadap laporan keuangan.

Catatan atas laporan keuangan sangat penting untuk memberikan konteks yang lebih lengkap tentang kondisi keuangan lembaga.


AKUNTANSI ISAK 35: PERUBAHAN DARI PSAK 45 PENYAJIAN PELAPORAN KEUANGAN ENTITAS BERORIENTASI NONLABA (PART 6)

 

A.IV. Laporan Arus Kas


Laporan arus kas adalah laporan keuangan yang mencatat semua pergerakan uang tunai (kas) masuk dan keluar dari suatu lembaga selama periode tertentu, membantu memahami bagaimana perusahaan mengelola dan menggunakan kasnya. 
 
Laporan arus kas bertujuan untuk memberikan informasi tentang bagaimana perusahaan memperoleh dan menggunakan kas, serta untuk mengevaluasi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan memenuhi kewajibannya.

Klasifikasi Arus Kas:

Laporan arus kas biasanya mengklasifikasikan arus kas menjadi tiga aktivitas utama: 

  • Aktivitas Operasi: Arus kas yang dihasilkan dari kegiatan utama perusahaan, seperti penjualan barang atau jasa.
  • Aktivitas Investasi: Arus kas yang terkait dengan pembelian atau penjualan aset jangka panjang, seperti properti, pabrik, dan peralatan.
  • Aktivitas Pendanaan: Arus kas yang terkait dengan pembiayaan perusahaan, seperti pinjaman, saham, dan dividen. 

Laporan Arus Kas ada 2 metode, yaitu metode langsung dan tidak langsung. Berikut adalah perbedaan lebih detail antara laporan arus kas metode langsung dan tidak langsung:

  1. Cara Penyajian: 
    • Metode Langsung (Direct Method): Menampilkan secara spesifik setiap arus kas masuk dan keluar dari aktivitas operasional, investasi, dan pendanaan. 
    • Metode Tidak Langsung (Indirect Method): Memulai dari laba bersih dan menyesuaikannya dengan item non-kas (seperti penyusutan) dan perubahan aset/kewajiban untuk menentukan arus kas bersih dari operasi.
  2. Sumber Data:
    • Metode Langsung: Menggunakan data dari buku kas (buku kas bank dan buku kas kecil) dan rekening koran.
    • Metode Tidak Langsung: Menggunakan data dari laporan laba rugi dan neraca. 
  3. Aktivitas Operasional:
    • Metode Langsung: Menunjukkan secara rinci penerimaan kas dari pelanggan dan pembayaran kas untuk kegiatan operasional (gaji, pembelian, dll.).
    • Metode Tidak Langsung: Menyesuaikan laba bersih dengan beban dan pendapatan non-tunai (seperti penyusutan) untuk menentukan arus kas dari operasi. 
  4. Kelebihan dan Kekurangan:
    • Metode Langsung:
      • Kelebihan: Informasi lebih mudah dimengerti dan memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang arus kas. 
      • Kekurangan: Membutuhkan waktu dan biaya lebih besar untuk mengumpulkan data yang detail. 
    • Metode Tidak Langsung:
      • Kelebihan: Lebih mudah dan efisien karena menggunakan data yang sudah ada (laporan laba rugi dan neraca). 
      • Kekurangan: Informasi tentang arus kas operasional tidak sejelas metode langsung.

Contoh Laporan Arus Kas (Metode Langsung)

Contoh Laporan Arus Kas (Metode Tidak Langsung)





Sunday, March 23, 2025

AKUNTANSI ISAK 35: PERUBAHAN DARI PSAK 45 PENYAJIAN PELAPORAN KEUANGAN ENTITAS BERORIENTASI NONLABA (PART 5)

 

A.III. Laporan Perubahan Aset Neto


Laporan Perubahan Aset Neto dalam ISAK 35 adalah laporan keuangan yang memberikan informasi mengenai perubahan pada aset neto (dengan dan tanpa pembatasan) entitas berorientasi nonlaba.

Laporan Perubahan Aset Neto terdiri dari:

  • Saldo awal
  • Surplus (defisit) tahun berjalan: nominal disini bisa diambil dari Laporan Penghasilan Komprehensif
  • Aset neto yang dibebaskan dari pembatasan
  • Saldo akhir
  • Penghasilan Komprehensif Lain: nominal disini bisa diambil dari Laporan Penghasilan Komprehensif

Aset Neto yang telah mendapatkan hasil, nominalnya baik Dengan atau Tanpa Pembatasan, ditaruh ke Laporan Posisi Keuangan bagian Liabilitas dan Aset Neto.

Contoh Laporan Perubahan Aset Neto




Wednesday, March 19, 2025

AKUNTANSI ISAK 35: PERUBAHAN DARI PSAK 45 PENYAJIAN PELAPORAN KEUANGAN ENTITAS BERORIENTASI NONLABA (PART 4)

 

A.II.  Laporan Penghasilan Komprehensif


Laporan Penghasilan Komprehensif disajikan dalam 2 bentuk format. Masing-masing format memiliki keunggulan.

  1. Format A menyajikan informasi dalam bentuk kolom tunggal. Format A ini memudahkan penyusunan laporan secara komparatif; atau
  2. Format B menyajikan informasi sesuai dengan klasifikasi aset neto.

Laporan Penghasilan Komprehensif terdiri dari Tanpa Pembatasan dari Pemberi Sumber Daya, dan Dengan Pembatasan dari Pemberi Sumber Daya.

Akun-akun yang ada dalam Laporan Penghasilan Komprehensif terdiri dari:

Ø Pendapatan

  1. Sumbangan
  2. Donasi
  3. Kontribusi
  4. Penghasilan investasi jangka pendek
  5. Penghasilan investasi jangka panjang

Ø Beban 

  1. Gaji, upah
  2. Tenaga ahli
  3. Administrasi dan umum
  4. Penyusutan
  5. Lain-lain

Ø  Penghasilan Komprehensif Lain: pendapatan atau beban yang tidak termasuk dalam laba rugi periode berjalan, tetapi mempengaruhi laba ditahan.

  1. Keuntungan (kerugian) lindung nilai arus kas (hedging)
  2. Keuntungan (kerugian) imbalan kerja manfaat pasti
  3. Keuntungan (kerugian) revaluasi aset tetap
  4. Keuntungan (kerugian) selisih kurs
  5. Keuntungan (kerugian) investasi aset keuangan tersedia untuk dijual belum direalisasi
  6. Keuntungan (kerugian) nilai asosiasi
  7. Keuntungan (kerugian) nilai ventura

Berikut ini contoh Laporan Penghasilan Komprehensif dalam 2 format:

Contoh Laporan Penghasilan Komprehensif (Format A)


Contoh Laporan Penghasilan Komprehensif (Format B)





Tuesday, March 18, 2025

AKUNTANSI ISAK 35: PERUBAHAN DARI PSAK 45 PENYAJIAN PELAPORAN KEUANGAN ENTITAS BERORIENTASI NONLABA (PART 3)

 

Format Laporan Posisi Keuangan pada ISAK 35

Berikut ini adalah contoh format Laporan Posisi Keuangan:


Contoh Laporan Posisi Keuangan (format A)





































Contoh Laporan Posisi Keuangan (format B)





AKUNTANSI ISAK 35: PERUBAHAN DARI PSAK 45 PENYAJIAN PELAPORAN KEUANGAN ENTITAS BERORIENTASI NONLABA (PART 2)


 A. PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN ENTITAS BERORIENTASI NONLABA

 

PSAK 01 yang merupakan interpretasi untuk ISAK 35, telah berubah penomorannya menjadi PSAK 201 mengenai Penyajian Laporan Keuangan.

Penyajian laporan keuangan dengan standar ISAK 35 berbeda dengan PSAK 45. Berikut perbandingan antara ISAK 35 dengan PSAK 45:

ISAK 35

PSAK 45

Laporan Posisi Keuangan.

Laporan Penghasilan Komprehensif.

Laporan Perubahan Aset Neto.

Laporan Arus Kas.

Catatan atas Laporan Keuangan.

Laporan Posisi Keuangan.

Laporan Aktivitas.

Laporan Arus Kas.

Catatan atas Laporan Keuangan.

 A.I.   Laporan Posisi Keuangan

Laporan Posisi Keuangan di ISAK 35 adalah laporan yang menyajikan total aset (aset lancar, dan aset tidak lancar), total liabilitas (liabilitas jangka pendek dan panjang), dan total aset neto.

Terdapat 2 (dua) format Laporan Posisi Keuangan yang disajikan sebagai contoh dalam lampiran ini. Setiap format memiliki keunggulan.

  1. Format A menyajikan informasi pos penghasilan komprehensif lain secara tersendiri sebagai bagian dari aset neto tanpa pembatasan dari pemberi sumber daya. Akan tetapi, jika penghasilan komprehensif lain berasal dari aset neto dengan pembatasan, maka entitas menyajikan informasi penghasilan komprehensif lain tersebut sesuai dengan kelas aset netonya; atau
  2. Format B tidak menyajikan informasi pos penghasilan komprehensif lain secara tersendiri.


Akun-akun yang biasanya terdapat dalam Laporan Posisi Keuangan yaitu:

  • Aset Lancar
    • Kas Kecil
    • Bank
    • Piutang Jangka Pendek (Piutang Usaha, Piutang Karyawan, dan Piutang Lainnya)
    • Uang Muka
    • Persediaan
    • Beban Dibayar Dimuka
    • Inventaris
    • Investasi Jangka Pendek
  • Aset Tidak Lancar
    • Properti Investasi
    • Investasi Jangka Panjang
    • Aset Tetap (Berwujud dan Tidak Berwujud)
  • Liabilitas Lancar
    • Pendapatan Diterima Dimuka
    • Utang Jangka Pendek (Utang Usaha, Utang Karyawan, dan Utang lainnya)
  • Liabilitas Tidak Lancar
    • Utang Jangka Panjang
    • Liabilitas Imbalan Kerja
  • Aset neto
    • Tanpa Pembatasan dari Pemberi Sumber Daya
    • Dengan Pembatasan dari Pemberi Sumber Daya