Tuesday, June 24, 2025

Persediaan

 
Persediaan adalah aset berupa barang yang dimiliki perusahaan untuk dijual dalam kegiatan usaha normal, atau barang yang sedang dalam proses produksi, atau bahan baku yang akan digunakan dalam proses produksi (untuk perusahaan manufaktur).

Definisi menurut standar akuntansi:
Menurut PSAK No. 14 (Revisi 2013) tentang Persediaan, persediaan adalah:
"Aset yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal, sedang dalam proses produksi untuk dijual, atau dalam bentuk bahan atau perlengkapan (supplies) untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa."

Jenis-jenis persediaan (terutama di perusahaan manufaktur):
  • Persediaan bahan baku.

  • Persediaan barang dalam proses.

  • Persediaan barang jadi.

  • Persediaan perlengkapan pabrik/produksi.

Contoh:

  • Persediaan di perusahaan dagang: pakaian di toko, makanan di supermarket.

  • Persediaan di perusahaan manufaktur: kain di pabrik tekstil (bahan baku), kain yang sedang dijahit (barang dalam proses), baju siap jual (barang jadi).


Cara penyimpanan persediaan agar rapi dan terurut sesuai jenis barangnya sangat penting untuk efisiensi kerja, memudahkan pencarian barang, dan menghindari kerusakan. Berikut langkah-langkahnya:

1. Kelompokkan persediaan berdasarkan jenisnya
  • Misalnya di usaha jus: buah segar, gula, botol kemasan, sedotan, label.

  • Bisa juga kelompokkan berdasarkan sifat barang (misalnya bahan basah, bahan kering, peralatan).

2. Gunakan rak atau wadah khusus

  • Simpan setiap jenis persediaan pada rak, box, atau kontainer terpisah.

  • Usahakan rak diberi label atau tanda untuk memudahkan pengambilan.

  • Bahan yang sering digunakan letakkan di posisi yang mudah dijangkau.

3. Terapkan prinsip FIFO (First In First Out) atau LIFO (Last In First Out)

FIFO: 

  • Barang yang datang lebih dulu disimpan di depan agar digunakan lebih dulu.

  • Cocok untuk persediaan yang bisa basi, rusak, atau berubah kualitas (misalnya makanan, minuman, bahan baku).

LIFO: 

  • Barang yang terakhir masuk digunakan atau dikeluarkan lebih dulu.
  • Barang yang tidak mudah cepat rusak atau kadaluarsa.
  • Barang ditumpuk dan lebih praktis ambil yang paling atas.

4. Beri label yang jelas

  • Setiap rak, box, atau wadah diberi label nama barang dan tanggal masuk.

  • Bisa gunakan label warna untuk memudahkan (contohnya hijau untuk bahan segar, biru untuk peralatan).

5. Atur tata letak gudang atau ruang penyimpanan

  • Buat denah sederhana: misalnya area bahan baku di satu sisi, area kemasan di sisi lainnya.

  • Sediakan jalur jalan agar akses ke semua persediaan mudah.

6. Jaga kebersihan dan keamanan

  • Bersihkan area penyimpanan secara rutin agar terhindar dari debu dan hama.

  • Untuk bahan makanan, pastikan suhu dan kelembaban ruangan sesuai (misalnya buah di kulkas atau ruang sejuk).

7. Catat persediaan secara berkala

  • Buat daftar stok (manual atau menggunakan aplikasi) agar tahu posisi dan jumlah barang.

  • Lakukan pengecekan secara berkala untuk memastikan barang tetap rapi.


No comments:

Post a Comment