METODE FLUCTUATIVE FUND
Petty cash metode fluctuative fund (atau metode fluktuatif) adalah sistem pengelolaan kas kecil di mana jumlah saldo kas kecil tidak tetap, karena setiap pengeluaran langsung dicatat dalam jurnal dan pengisian kembali dilakukan sesuai kebutuhan, tanpa harus mengembalikan saldo ke jumlah tetap.
- Saldo tidak tetap, berbeda dari metode imprest yang selalu dikembalikan ke nominal awal.
- Setiap pengeluaran langsung dicatat di jurnal umum sesuai jenis transaksi.
- Pengisian kembali bisa berapa pun sesuai kebutuhan, tidak harus senilai dengan yang dikeluarkan.
- Tidak ada ketetapan waktu atau jumlah tetap untuk top-up dana.
[Debit] Beban ATK Rp300.000
[Kredit] Kas Kecil Rp300.000
Tanggal 7: Digunakan Rp200.000 untuk bensin
Jurnal:
[Debit] Beban Transportasi Rp200.000
[Kredit] Kas Kecil Rp200.000
Tanggal 10: Diisi lagi Rp500.000
Jurnal:
[Debit] Kas Kecil Rp500.000
[Kredit] Kas/Bank Rp500.000
- Volume transaksi kas kecil tinggi dan perlu dicatat real-time.
- Perusahaan butuh fleksibilitas dana.
- Tidak masalah jika saldo kas kecil naik turun.
- Akurasi laporan laba rugi per periode.
- Relevansi laporan keuangan untuk pengambilan keputusan.
- Audit trail (jejak transaksi).
Namun begitu, bisa saja dicatat pada akhir bulan, asal memenuhi syarat tertentu.
Jika:
- Kasir mencatat semua transaksi kas kecil secara rinci dan sistematis sepanjang bulan.
- Setiap transaksi memiliki bukti yang sah (nota, kuitansi, dll).
- Laporan kas kecil diserahkan lengkap dan akurat di akhir bulan ke bagian akuntansi.
- Nilai transaksi tidak material (tidak terlalu besar atau berdampak signifikan terhadap laporan keuangan).
- Tidak memengaruhi pengambilan keputusan manajemen secara signifikan.
👉 Maka, pencatatan akuntansi resmi bisa dilakukan sekaligus di akhir bulan, tanpa melanggar prinsip akuntansi secara serius.
Hal ini biasa terjadi di bisnis kecil/UKM dimana akuntan tidak standby setiap hari, beban transaksi kas kecil biasanya rendah dan tidak signifikan secara finansial, dan proses pencatatan tetap dilakukan dan hanya pen-jurnal-an yang ditunda sampai akhir bulan.
Kasir tetap mencatat transaksi harian secara manual atau digital, seperti: tanggal transaksi, keterangan, jumlah, jenis beban, dan bukti transaksi. Pastikan ada kontrol internal agar tidak ada manipulasi atau kekeliruan dari kasir.
Prinsip materialitas (materiality) digunakan untuk pencatatan pada akhir bulan untuk metode fluktuatif. Dalam akuntansi, jika transaksi tidak signifikan terhadap total laporan keuangan, maka pencatatan boleh disederhanakan untuk efisiensi. Ini sering diterapkan pada:
- Beban ATK
- Biaya parkir, fotokopi
- Biaya snack, pulsa, dll
Misalnya, total kas kecil Rp1–2 juta per bulan dalam perusahaan dengan omzet ratusan juta, jelas tidak material.